Sabtu, 07 Juli 2018

Cara Mengukur PH Perairan Kertas Lakmus Dan Kadar Oksigen

Cara Mengukur PH Perairan Kertas Lakmus Dan Kadar Oksigen

Cara Mengukur PH Perairan Kertas Lakmus Dan Kadar Oksigen

Bagi anda yang baru memulai hidroponik dan belum mempunyai alat Pengukur pH, bisa mengunakan alat pengukur sederhana dan murah yaitu dengan kertas lakmus (kertas pH). Dengan memasukan kertas pH kedalam air atau pasir, amatilah dengan hati-hati perubahana warna.

Warna merah berarti menandakan asam kuat 1-6
Warna hijau berarti menandakan basa kuat >7
Warna kuning berarti menandakan  tingkat pH netral 5,5 – 6,5, ini berati asam dan basa berada dalam keadaan seimbang.

Perlu diperhatikan bahwa kandungan air akan asam cenderung akan meningkat akibat penggunaan bahan kimia untuk menjernihkan air atau karena adanya pencemaran
Jadi mengatur pH sangatlah perlu agar tanaman tumbuh sesuai dengan yang kita harapkan.

Dengan pengukuran pH diharapkan kondisi perairan sesuai dengan keadaan organisme budidaya ikan, sehingga ikan dapat hidup sehat dan tidak mengalami stres. Penyimpangan terlalu jauh dengan sifat ikan yang dibudidayakan dapat menyebabkan kematian pada ikan budidaya.


Penanganan pH
Seperti disebutkan sebelumnya, pengananan atau pengubahan nilai pH akan lebih efektif apabila alkalinitas ditanganai terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa cara pangananan pH, yang kalau diperhatikan lebih jauh, cenderung mengarah pada penanganan kesadahan atau alkalinitas

Penurunan pH
Untuk menurunkan pH, pertama kali harus dilakukan pengukuran KH. Apabila nilai KH terlalu tinggi (12 atau lebih) maka KH tersebut perlu diturunkan terleibh dahulu, yang biasanya secara otomatis akan diikuti oleh menurunnya nilai pH. Apabila nilia pH terlalu tinggi (lebih dari 8) sedangkan KH tergolong bagus ( antara 6 -12)maka hal ini merupakan petunjuk terjadinya proses keseimbangan yang buruk. 

Penurunan pH dapat dilakukan dengan melalukan air melewati gambut (peat), biasanya yang digunakan adalah peat moss (gambut yang berasal dari moss). bisa juga dilakukan dengan mengganti sebagaian air dengan air yang berkesadahan rendah, air hujan atau air yang direbus, air bebas ion, atau air suling (air destilata). Selain itu bisa juga dapat dilakukan dengan menambahkan bogwood kedalam akuairum. Bogwood adalah semacam kayu yang dapat memliki kemampuan menjerap kesadahan. Sama fungsinya seperti daun ketapang, kayu pohon asam dan sejenisnya. 




Peningkatan pH 
Menaikkan pH dapat dilakukan dengan memberikan aerasi yang intensif, melewatkan air melewati pecahan koral, pecahan kulit kerang atau potongan batu kapur. Atau dengan menambahkan dekorasi berbahan dasar kapur seperti tufa, atau pasir koral. Atau dengan melakukan penggantian air.

Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisir kemasamaan dalam air. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pem-bufffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikan pH. Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuan ppm (mg/l) kalsium karbonat (CaCO3). Air dengan kandungan kalsium karbonat lebih dari 100 ppm disebut sebagai alkalin, sedangkan air dengan kandungan kurang dari 100 ppm disebut sebagai lunak atau tingkat alkalinitas sedang.
Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan ikan adalah dengan nilai alkalinitas diatas 20 ppm.

Garam merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa.  Kalian tahu garam dapur bukan? Garam dapur (NaCl) merupakan salah satu contoh garam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari.  Selain itu ada juga Baking Soda (NaHCO3) yang digunakan untuk menetralkan sengatan lebah yang bersifat asam, serta tawas dengan rumus senyawa Al2(SO4)3 yang digunakan untuk proses penjernihan air.
   
 Adapun ciri-ciri dari garam antara lain:
  • Dalam bentuk leburan (cairan) atau lelehan dapat menghantarkan listrik
  • Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral tergantung jenis asam (kuat atau lemah) dan basa (kuat atau lemah) pembentuknya.
  • asam kuat dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat netral
  • asam kuat dan basa lemah akan terbentuk garam yang bersifat asam
  •  asam lemah dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat basa
  • Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan dan mikroorganisme. Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan oleh banyaknya oksigen dalam air. Oleh sebab pengukuran parameter ini sangat dianjurkan disamping paramter lain seperti kob dan kod.

    Tabel Bahan Yang digunakan

    BahanUkuranKeterangan
    Botol BOD125 ml
    MnSO41 mlMengikat oksigen dalam air sampel
    NaOH dalam KI1 mlMengikat oksigen dalam air sampel
    H2SO4 pekat1 mlMengurai oksigen dalam air sampel
    Na2S2O3 0,025 N ?Sebagai titran titrasi uji kelarutan oksigen
    Indikator amilum 2 tetesSebagai indikator dalam uji kelarutan oksigen.

    Metode yang digunakan dalam pengukuran kadar oksigen terlarut adalah
    • Mengambil sampel air dengan menggunakan botol BOD 125 ml (tidak boleh ada udara yang masuk), 
    • Kemudian menambahkan 1 ml MnSO4 dan 1 ml NaOH dalam KI, 
    • Tutup botol tersebut dan kocok hingga larutan homogen dan terjadi endapan. 
    • Langkah selanjutnya menambahkan 1 ml H2SO4 pekat kemudian menutup botol BOD, 
    • kocok sampai endapan hilang dan larutan berwarna kuning, 
    • setelah itu memasukkan 50 ml sampel ke dalam erlenmeyer 250 ml.
    • Melakukan titrasi dengan 0,025 N  Na2S2O3 hingga larutan berwarna kuning muda. 
    • Menambahkan 2 tetes amilum, apabila timbul warna biru kemudian 
    • Melanjutkannya dengan titrasi Na2S2O3  0,025 N hingga bening. 


    Untuk mengetahui berapa jumlah volume titran dengan membaca skala penurunan titran dan memasukkan dalam rumus :
    Titrasi oksigen

    Titrasi merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang dipergunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu, dimana penentuannya menggunakan suatu larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat. Pengukuran volume dalam titrasi memegang peranan yang amat penting sehingga ada kalanya sampai saat ini banyak orang yang menyebut titrasi dengan nama analisis volumetri.

    Larutan yang dipergunakan untuk penentuan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya diletakkan di dalam buret dan larutan ini disebut sebagai larutan standar atau titran atau titrator, sedangkan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya diletakkan di Erlenmeyer dan larutan ini disebut sebagai analit.

    Titran ditambahkan sedikit demi sedikit pada analit sampai diperoleh keadaan dimana titran bereaksi secara equivalen dengan analit, artinya semua titran habis bereaksi dengan analit keadaan ini disebut sebagai titik equivalen.

    Mungkin kamu bertanya apabila kita menggunakan dua buah larutan yang tidak bewarna seperti H2SO4 dan NaOH dalam titrasi, bagaimana kita bisa menentukan titik equivalent?

    Titik equivalent dapat ditentukan dengan berbagai macam cara, cara yang umum adalah dengan menggunakan indicator. Indikator akan berubah warna dengan adanya penambahan sedikit mungkin titran, dengan cara ini maka kita dapat langsung menghentikan proses titrasi.

    Sebagai contoh titrasi H2SO4 dengan NaOH digunakan indicator fenolpthalein (pp). Bila semua larutan H2SO4 telah habis bereaksi dengan NaOH maka adanya penambahan sedikit mungkin NaOH larutan akan berubah warna menjadi merah mudah. Bila telah terjadi hal yang demikian maka titrasi pun kita hentikan.

    Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan adanya berubahan warna indicator disebut sebagai titik akhit titrasi. Titrasi yang bagus memiliki titik equivalent yang berdekatan dengan titik akhir titrasi dan kalau bisa sama.

    Perhitungan titrasi didasarkan pada rumus:

    V.N titran = V.N analit

    Dimana V adalah volume dan N adalah normalitas. Kita tidak menggunakan molaritas (M) disebabkan dalam keadaan reaksi yang telah berjalan sempurna (reagen sama-sama habis bereaksi) yang sama adalah mol-equivalen bukan mol. Mol-equivalen dihasilkan dari perkalian normalitas dengan volume.

1 komentar:

  1. The Casino Site Review | Lucky Club Live
    The Casino has several promotions to keep luckyclub you entertained at the moment. and the main features, you can take advantage of your deposit bonuses. Rating: 8.3/10 · ‎Review by LuckyClub Live

    BalasHapus