JENIS-JENIS PENYAKIT PADA IKAN
Penanganan serangan penyakit pada usaha budidaya ikan air
tawar harus dilakukan diagnose sesegera mungkin dengan mengetahui penyebab
penyakit baik penyakit pathogen maupun non pathogen (viral, jamur, bacterial,
dan parasitik) sehingga tepat dalam tindakan pengobatan secara afektip dan
efesien. jenis-jenis penyakit yang sering di temukan pada ikan adalah sebagai
berikut :
1. Penyakit Infeksi (Menular)
Parasit
Penyakit yang disebabkan oleh parasit secara umum jarang mengakibatkan
penyakit yang sporadis. Tetapi untuk intesitas penyerangan yang sangat tinggi
dan areal yang terbatas dapat berakibat sporadis. Akibat dari penyakit yang
disebabkan oleh parasit secara ekonomis cukup merugikan yaitu dapat menyebabkan
kematian, menurunkan bobot, bentuk serta ketahanan tubuh ikan sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai jalan masuk bagi infeksi sekunder oleh patogen lain
seperti jamur, bakteri dan virus. Penyakit yang disebabkan oleh parasit ini
terdiri dari protozoa dan metazoa. Protozoa bersifat parasitik terhadap ikan
dan jumlahnya lebih dari 2000 jenis. Salah satu jenis protozoa ang paling
sering menjadi kendala dalam budidaya ikan adalah Ichthyophthirius multifiliis
atau ich (penyakit bintik putih). Sifat serangannya sangat sporadis dan
kematian yang diakibatkannya dapat mencapai 100 % populasi dalam tempo yang
relatif singkat. Secara umum gejala ikan yang terserang protozoa adalah.
Ikan tampak pucat.
Nafsu makan kurang.
Gerakan lambat dan sering menggosok-gosokkan tubuhnya dinding
kolam.
Pada infeksi lanjut ikan mangap-mangap dan meloncat-loncat
ke permukaan air untuk mengambil oksigen.
Adanya bercak-bercak putih pada permukaan tubuh ikan.
Parasit dari golongan metazoa antara lain Monogenetic
trematod (golongan cacing), cestoda, nematoda, Cepopoda (Argulus sp, Lernaea sp
dan golongan Isopoda. Organ yang menjadi target serangan parasit ini adalah
insang. Penularan terjadi secara horisontal terutama pada saat cacing dalam
fase berenang bebas yang sangat infektif. Secara umum gejala dari serangan
metazoa adalah :
Ikan tampak lemah.
Tidak nafsu makan.
Pertumbuhan lambat tingkah laku dan berenang tidak normal
disertai produksi lendir yang berlebihan.
Ikan sering terlihat berkumpul disekitar air masuk karena
kualitas dan kadar oksigen lebih tinggi.
Insang tampak pucat dan membengkak sehingga overculum
terbuka.
Ikan sulit bernafas seperti gejala kekurangan oksigen.
Peradangan pada kulit akan mengakibatkan ikan menggoso-gosok
badannya pada benda sekitar.
Badan kemerahan disekitar lokasi penempelan parasit.
Pada infeksi berat parasit ini kadang dapat terlihat dengan
mata telanjang pada permukaan kulit ikan.
Jamur
Jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur bersifat infeksi
sekunder semua jenis ikan air tawar termasuk telurnya rentan terhadap infeksi
jamur. Jenis jamur yang sering menjadi kendala adalah dari famili
saprolegniaceae. Beberapa faktor yang sering memicu terjadinya infeksi jamur
adalah penanganan yang kurang baik (transportasi) sehingga menimbulkan luka
pada tubuh ikan, kekurangan gizi, suhu dan oksigen terlarut yang rendah, bahan
organik tinggi, kualitas telur buruk/tidak terbuahi dan padatnya telur pada
kakaban. Penyakit ini menular terutama melalui spora di air. Gejala-gejalanya
dapat dilihat secara klinis adanya benang-benang halus menyerupai kapas yang
menempel pada telur atau luka pada bagian eksternal ikan.
Bakteri
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah penyakit yang
paling banyak menyebabkan kegagalan pada budidaya ikan air tawar. Penyakit
akibat infeksi bakterial masih sering terjadi dengan intensitas yang variatif.
Umumnya pembudidaya masih mengandalakan antibiotik sebagai ” magic bullet”
untuk melawan penyakit bakterial. Jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri
antara lain adalah penyakit merah yang disebabkan oleh bakteri garam negatif
(Aeromonas hydrophila), penyakit columnaris atau luka kulit, sirip dan insang
yang disebabkan oleh infeksi bakteri Flavobacterium columnare, penyakit
tubercolosis yang tergolong sangat kronis disebabkan oleh bakteri garam positif
Mycobacterium spp. dan penyakit Streptococciasis yang disebabkan oleh bakteri
garam positif Streptococcus spp.
Virus
Patogen virus juga menyebabkan penyakit pada budidaya ikan
air tawar belum banyak diketahui penyakit yang disebabkan oleh virus di
Indonesia kecuali penyakit Lymphocystis dan Koi Hervesvirus (KHV). Infeksi
lymphoccystis hanya bersifat kronis dan bila menyerang ikan hias akan mengalami
kerugian yang berarti karena merusak keindahan ikan. Sampai saat ini KHV
merupakan penyakit yang paling serius dan sporadis terutama untuk komoditi ikan
mas dan koi.
White Spot (Ich)
White spot atau dikenal juga sebagai penyakit “ich”
merupakan penyakit ikan yang disebabkan oleh parasit. Penyakit ini umum
dijumpai pada hampir seluruh spesies ikan secara potensial white spot dapat
berakibat mematikan. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih
disekujur tubuh dan juga sirip. Siklus hidup dan cara memperbanyak diri inang
white spot yang bervariasi memegang peranan penting terhadap berjangkitnya
penyakit tersebut. Siklus hidup white spot terdiri dari beberapa tahap, tahapan
tersebut secara umum dapat dibagi dua yaitu tahapan infektif dan tahapan tidak
infektif. Gejala klinis white spot merupakan akibat dari bentuk tahapan siklus
infektif. Wujud dari “white spot” pada tahapan infektif ini dikenal sebagai
Trophont. Trophont hidup dalam lapisan epidermis kulit insang atau rongga
mulut. Parasit ini hidup di lapisan dalam kulit berdekatan dengan lapisan basal
lamina. Ikan-ikan yang terjangkit akan menunjukkan penampakan berupa
bintik-bintik putih pada sirip, tubuh, insang atau mulut. Pada awal
perkembangannya bintik tersebut tidak akan bias dilihat dengan mata. Tapi pada
saat parasit tersebut makan tumbuh dan membesar sehingga bisa mencapai 0.5 – 1
mm bintik tersebut dapat dengan mudah dikenali.
Black Spot
Ikan yang menderita penyakit ini akan muncul titik hitam
kecil pada tubuhnya secara umum penyakit ini mudah disembuhkan. Sering kali
penyakit Black Spot terjadi pada akuarium baru saat ikan-ikan dimasukkan. Semua
ikan berisiko terkena penyakit ini tetapi ikan Silver Dollar dan Piranha paling
rentan.
2. Penyakit Non-Infeksi (Tidak Menular)
Penyakit Akibat Lingkungan
Faktor lingkungan dalam kegiatan budidaya ikan air tawar
mempunyai pengaruh yang sangat tinggi. Lingkungan juga dapat mendatangkan
penyakit dari kegiatan budidaya air tawar. Pengaruh dari penyakit yang
diakibatkan oleh faktor lingkungan sering mengakibatkan kerugian yang serius
karena kematian yang berlangsung sangat cepat dan tiba-tiba dan mematikan
seluruh populasi ikan. Penyebabnya misalnya ada upwelling, keracunan akibat
peledakan populasi plankton, keracunan pestisida/limbah industri, bahan kimia
dan lainnya. Faktor lingkungan yang buruk akan menyebabkan ikan menjadi.
tercekik yaitu kekurangan oksigen yang umumnya terjadi
menjelang pagi hari pada perairan yang punya populasi phytoplankton tinggi.
Keracunan nitrit yang sering disebut penyakit darah cokelat
karena disebabkan oleh konsentrasi nitrit yang tinggi di dalam air yang berasal
dari hasil metabolisma ikan.
Keracunan amoniak terjadi hampir sama dengan nitrit tetapi
pada umunya karena pengaruh pemberian pakan yang berlebihan atau bahan organik
sedangkan populasi bakteri pengurai tidak mencukupi yang sangat beracun adalah
dalam bentuk NH3.
Fluktuasi air yang ekstrim dimana perubahan suhu air yang
ekstrim akan merusak keseimbangan hormonoal dan fisiologis tubuh ikan dan pada
umumnya ikan tidak mampu untuk beradaptasi terhadap perubahan dan mengakibatkan
ikan stress bahkan kematian.
Limbah pollutan yang terdiri dari logam-logam berat cukup
berbahaya bagi ikan karena sifat racunnya yaitu Hg, Cd, Cu, Zn, Ni, Pb, Cr, Al
dan Co juga dapat menyebabkan penyakit bagi ikan. Sifat dari masing-masing
logam berat tersebut dapat meningkat apabila komposisi ion-ion di dalam air
terdiri dari jenis-jenis ion yang sinergik. Selain komposisi ion, nilai PH juga
berpengaruh terhadap tingkat kelarutan ion-ion loga. Bila kadarnya tinggi
menyebabkan ikan-ikan stress dan bila terus meningkat dapat menyebabkan
kematian.
Penyakit Malnutrisi
Pemberian pakan yang berlebihan/kekurangan dan tidak teratur
juga dapat menyebabkan penyakit pada ikan. Penyakit karena malnutrisi jarang
menunjukkan gejala spesifik sehingga agak sulit didiagnosa penyebab utamanya.
Tetapi dalam pakan dapat mengakibatkan kelainan fungsi morfologis dan biologis
seperti defisiensi asam pantothenic penyakit jaring insang ikan yang dapat
menyebabkan ikan sulit bernafas yang diikuti dengan kematian, defisiensi
vitamin A yang menyebabkan mata menonjol/buta dan terjadi pendarahan pada kulit
juga ginjal, defisiensi vitamin B-1 yang menyebabkan kehilangan nafsu makan,
pendarahan dan penyumbatan pembuluh darah, defisiensi asam lemak essensial yang
berakibat infiltrasi lemak pada kulit dan minimnya pigmentasi pada tubuh ikan.
Yang cukup berbahaya adalah karena defisiensi vitamin C yang merupakan penyakit
yang umum terjadi dimana akibat yang paling populer adalah broken back syndrome
seperti scoliosis dan lordosis
Penyakit Genetis
Salah satu penyebab penyakit yang kompleks pada kegiatan
budidaya ikan air tawar karena adanya faktor genetik terutama karena adanya
perkawinan satu keturunan (Inbreeding). Pemijahan inbreeding yang dilakukan
secara terus-menerus akan menurunkan kualitas ikan berupa variasi genetik dalam
tubuh ikan. Akibat dari pemijahan secara inbreeding adalah :
Pertumbuhan ikan lambat (bantet/kontet) dan ukuran beragam.
Lebih sensitif terhadap infeksi patogen.
Organ tubuh badan yang tidak sempurna serta kelainan
lainnya.
Katarak
Bila mata ikan anda terdapat selaput abu-abu atau putih maka
mungkin ikan anda mengidap katarak. Ada sejumlah perawatan yang khusus dibuat
untuk katarak termasuk Aquatronics dan Eye Fungex. Kuncinya adalah memastikan
level amonia dan nitrit pada batas yang dapat diterima. Karena katarak pada
ikan terjadi karena pertumbuhan jamur maka meneteskan fungisida ke dalam
akuarium akan sangat bermanfaat.
Diposkan oleh Munawaroh,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar