HAMA
DAN PENYAKIT IKAN Lele
6.1. Hama dan
Penyakit
a.
Hama
pada lele adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan
lele. berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus dan
belut.
b.
Di
pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya
katak dan kucing. Pemeliharaan lele secara intensif tidak banyak diserang hama.
Penyakit parasit
adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri,
jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.
1) Penyakit karena
bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan
polar flage (cambuk yang terletak di ujung batang), dan cambuk ini digunakan
untuk bergerak, berukuran 0,7–0,8 x 1–1,5 mikron. Gejala: iwarna tubuh
menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan, bernafas megap-megap di
permukaan air. Pengendalian: memelihara lingkungan perairan agar tetap
bersih, termasuk kualitas air.
Pengobatan melalui makanan antara lain: (1)
Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7–10 hari
berturut-turut. (2) Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3–4 hari.
2) Penyakit
Tuberculosis
Penyebab: bakteri Mycobacterium
fortoitum). Gejala: tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena
tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di
permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut
dan sirip. Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam. Pengobatan:
dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5–7,5 gram/100 kg ikan/hari selama
5–15 hari.
3) Penyakit karena
jamur/candawan Saprolegnia.
Jamur ini tumbuh
menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah.
Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada
daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang,
sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi
benang seperti kapas. Pengendalian: benih gelondongan dan ikan dewasa
direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5–3 ppm selama 30 menit dan telur
direndam Malachyte Green Oxalate 0,1–0,2 ppm selama 1 jam atau 5–10 ppm selama
15 menit.
4) Penyakit Bintik
Putih dan Gatal/Trichodiniasis
Penyebab: parasit dari golongan Ciliata,
bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda,
disebut Ichthyophthirius multifilis. Gejala: (1) ikan yang
diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air; (2) terdapat
bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang; (3) ikan sering
menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam. Pengendalian:
air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya. Pengobatan: dengan cara
perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan Formalin 25 cc/m3
dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12–24 jam, kemudian
ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari.
5) Penyakit Cacing
Trematoda
Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan
Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing
Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip. Gejala: insang yang dirusak
menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan
terganggu. Pengendalian: (1) direndam Formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit;
(2) Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam; (3) mencelupkan tubuh ikan ke dalam
larutan Kalium -Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ± 30 menit; (4) memakai
larutan NaCl 2% selama ± 30 menit; (5) dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ± 10 menit.
6) Parasit Hirudinae
Penyebab: lintah Hirudinae, cacing berwarna
merah kecoklatan. Gejala: pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap
oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah. Pengendalian:
selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5
ppm.
7). Penyakit Kembung
Penyakit
ini disebabkan oleh perubahan cuaca terutama perubahan suhu, perubahan air dari
basa ke asam akibat air hujan yang masuk dalam kolam.
Ciri cirinya perut besar berwarna kemerahan
bila parah di belakang sirip dada berwarna merah.
Pencegahannya jangan membuat kolam terlau
teduh, banyak air hujan
6.2. faktor penyebab
ikan sakit
Faktor penyebab ikan sakit
a. lingkungan kurang bersih dari bahan cemaran
b. perubahan cuaca yang mendadak
c. tubuh ikan lemah
Apabila lele
menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian
kondisi tersebut harus segera diubah, misalnya :
1)
Bila
suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang
suhunya lebih dingin.
2)
Bila
pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100 l air.
3)
Bila
kandungan gas-gas beracun (H2S,
CO2), maka air harus
segera diganti.
4)
Bila
makanan kurang, harus ditambah dosis makanannya.
7. PANEN
7.1. Penangkapan
Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pemanenan:
a.
Lele
dipanen pada umur 2-3 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktu-waktu dapat
dipanen. Berat rata-rata pada umur tersebut sekitar 100 gram/ekor.
b.
Pemanenan
sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
c.
Kolam
dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser halus,
tangan, lambit, atau jaring.
d.
Setelah
dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari
tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
e.
Lakukanlah
penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.
7.2. Pembersihan
Setelah ikan lele
dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
a)
Kolam
dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak 20-200
gram/m2 pada dinding kolam
sampai rata.
b)
Penyiraman
dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat kalikus (PK)
dengan cara yang sama.
c)
Kolam
dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar matahari
langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di kolam.
8. ANALISA USAHA
Analisis usaha dengan
luas kolam 90 m2 dengan padat tebar 100 ekor / m2
1). Panen
Lele 600 kg @.Rp 11.000 = Rp 6.600.000
2). Biaya
·
Bibit 9.000 ekor @.Rp 90 = Rp
810.000
·
pakan
pelet 200 kg @.Rp 8.500 = Rp 1.700.000
·
Pakan
Rucah 600 kg @.Rp 2.500 = Rp 1.500.000
·
Pupuk
organik =
Rp
500.000
·
Tenaga
kerja =
Rp
500.000
·
Probiotik
=
Rp
480.000
·
Bensin
pompa =
Rp
390.000
Jumlah =
Rp 5.070.000
3) Pendapatan
Rp 6.600.000 – Rp
5.070.000 =Rp 1.530.000.
DAFTAR PUSTAKA
1) Arifin, M.Z. 1991.
Budidaya lele. Dohara prize. Semarang.
2) Djamiko, H.,
Rusdi, T. 1986. Lele. Budidaya, Hasil Olah dan Analisa Usaha. C.V. Simplex.
Jakarta.
3) Djatmika, D.H.,
Farlina, Sugiharti, E. 1986. Usaha Budidaya Ikan Lele. C.V. Simplex. Jakarta.
4) Najiyati, S. 1992.
Memelihara Lele Dumbo di Kolam Taman. Penerbit Swadaya. Jakarta.
5) Simanjutak, R.H.
1996. Pembudidayaan Ikan Lele Lokal dan Dumbo. Bhratara. Jakarta.
6) Soetomo, M.H.A.
1987. Teknik Budidaya Ikan Lele Dumbo. Sinar Baru. Bandung.
7) Susanto, H. 1987.
Budidaya ikan di Pekarangan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Diposkan oleh Munawaroh,S.P.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar