Rabu, 12 April 2017

KEISTIMEWAAN KOLAM TERPAL

KEISTIMEWAAN KOLAM TERPAL

K
olam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Penggunaan kolam terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam gali maupun kolam semen. Terpal yang dibutuhkan untuk membuat kolam ini adalah jenis terpal plastik dengan ukuran ketebalan 2 mm. Disarankan untuk menggunakan terpal berwarna gelap karena tidak mudah terlihat kotor. Selain itu, lele juga akan merasa nyaman tidur di tempat gelap. Pada kolam gali, hal ini ditunjukkan oleh perilaku lele yang suka berkumpul dalam lubang-lubang di dinding kolam.

A.  SANGAT TEPAT UNTUK LELE DUMBO
Pada hakekatnya, kolam terpal dapat digunakan untuk budi daya pembesaran semua jenis ikan air tawar seperti mujair, nila, mas, dan lele lokal. Namun demikian, pemanfaatannya untuk pemeliharaan lele dumbo dianggap mempunyai nilai lebih dan prospek pasar yang cukup baik.

Sebagai gambaran, lele lokal memerlukan waktu pemeliharaan selama 9 bulan hingga layak dipanen, sedangkan lele dumbo hanya 2 bulan. Prospek lele dumbo ini ditandai dengan semakin maraknya penjaja pecel lele di pingir jalan. Di pasar-pasar lokal hampir selalu terdapat penjual lele dumbo untuk konsumen langganannya. Restoran-restoran pun banyak yang menyediakan menu lele.

B.  DAPAT DIBUAT DI LAHAN YANG RELATIF SEMPIT
Usaha pembesaran lele dumbo dengan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. Lahan yang digunakan untuk kegiatan ini dapat berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi kurang produktif. Dalam setiap meter persegi kolam terpal dapat dipelihara lele dumbo sebanyak 100-200 ekor. Dengan pedoman ini, dapatlah ditentukan luas kolam yang akan dibuat sesuai lahan yang tersedia.
Lebar kolam sebaiknya tidak lebih dari  3 m agar bagian dalam kolam tetap dapat terjangkau tangan sehingga proses pembersihan maupun pengambilan ikan menjadi lebih mudah. Dengan kondisi lahan yang relatif sempit berarti kegiatan ini bukanlah monopoli masyarakat pedesaan. Masyarakat di wilayah perkotaan pun memungkinkan
untuk mencoba kegiatan ini.
Jika tersedia lahan yang cukup luas dan ada rencana untuk membuat beberapa kolam terpal maka dianjurkan untuk memulainya dengan I unit kolam dengan ukuran lebar 2 m dan panjang 4 m. Setelah itu, barulah dibuat kolam terpal dengan  ukuran yang lebih luas dengan tinggi I m dengan kepadatan 100-200ekor/M2

Sarana air bersih untuk mengisi kolam harus tersedia. Sumber air ini dapat berasal dari sungai, sumur gali, sumur  pompa, atau air PAM. Air tersebut akan digunakan untuk mengisi kolam pada saat awal, untuk menambah (jika volume air dalam kolam berkurang karena proses penguapan), dan untuk mengisi kolam kembali sehabis pengurasan.

C.  TERHINDAR DARI PEMANGSA IKAN
Di dalam kolam terpal uji-terap tidak pernah ditemukan binatang seperti kepiting, ular air, apalagi biawak. Namun, binatang ini akan sering dijumpai di dalam kolam gali, dan memangsa ikan-ikan piaraan.  Keadaan di sekitar kolam terpal yang selalu bersih akan mengurangi datangnya binatang-binatang ini untuk masuk ke dalam kolam.


D.  TINGKAT KEMATIAN LEBIH RENDAH
Tingkat kematian (mortalitas) tertinggi dari populasi ikan piaraan dengan menggunakan kolam terpal hanya mencapai 10 %. Dengan tingkat kematian yang rendah maka diharapkan akan diperoleh keuntungan usaha yang maksimal. Sebagai gambaran, dalam kegiatan uji terap dengan menggunakan kolam berukuran lebar 3 m panjang 6 m dan tinggi 1 m dapat diperoleh keuntungan usaha sebesar Rp 385.000,00 per masa panen (2 bulan). Meskipun demikian, tingkat kematian lele dalam kolam terpal belum dapat ditekan hingga 0 % (dalam arti tidak ada yang mati). Tingkat mortalitas 0 % tidak mungkin dapat dicapai selama pemeliharaan tersebut karena pada kenyataannya selalu terdapat ikan yang pertumbuhannya kecil (kerdil) sehingga dimangsa oleh ikan yang lebih besar (kanibalisme).

E.  DILENGKAPI PENGATUR VOLUME AIR
Kolam terpal dilengkapi dengan alat pengatur volume air yang akan bermanfaat untuk memudahkan penggantian air maupun


pemanenan. Selain untuk menghindari banjir, alat ini juga mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan. Penggantian air di dalam kolam dilakukan pada saat air telah tampak keruh akibat kotoran lele dan sisa-sisa makanan. Penggantian air juga perlu dilakukan pada waktu diadakan penyortiran (pengambilan lele yang pertumbuhannya kerdil). Dengan adanya alat pengatur volume air maka proses penggantian air menjadi lebih mudah.
Pada saat dilakukan pemanenan, bagian alat ini dibuka sehingga air di dalam kolam akan mengalir ke luar hingga kolam mengering. Lain halnya dengan kolam gali yang pada saat pemanenan sangat memerlukan tenaga maupun biaya karena air di dalam kolam harus ditimba atau dipompa ke luar kolam. Ketinggian air di dalam kolam yang ideal untuk bibit lele hingga usia 1 bulan adalah 30 cm. Jika ketinggian air lebih dari  itu (misalnya 40 cm, 50 cm, atau 60 cm) maka lele seusia itu akan sulit bergerak sampai ke permukaan air untuk mengambil pakan yang mengambang atau untuk menjalankan proses pernapasan. Terkadang lele tidak mampu berenang sampai ke permukaan air. Kalaupun lele mampu sampai ke permukaan air, biasanya dengan gerakan yang dipaksakan.
Setelah berusia 1 - 3 bulan, ketinggian permukaan air di dalam kolam ditambah secara berangsur-angsur hingga mencapai ketinggian 60 cm agar lele leluasa bergerak. Lele yang mengalami kesulitan bergerak sampai ke permukaan air harus segera diatasi agar pertumbuhannya tidak terganggu (menjadi kecil atau kerdil) bahkan mati.
Pada saat musim hujan, tambahan air dari curah hujan yang masuk ke dalam kolam akan keluar secara otomatis melalui lubang-lubang pengaman pada bagian alat tersebut. Cara membuat alat pengukur volume air dan fungsinya akan dibahas khusus dalam Bab III.

F.  MUDAH DIPINDAH-PINDAHKAN
Kolam terpal dapat dengan mudah dipindah-pindahkan letaknya sesuai dengan keiinginan. Jika kolam berada di halaman yang sempit dan tempat tersebut akan digunakan untuk suatu keperluan, misalnya pesta, maka lele segera dipanen dan kolam dapat digulung kemudian disimpan sementara.
Pembuatan kolam terpal juga dapat dijadikan peluang usaha. Kolam terpal ini dapat dibuat dan dijual secara khusus dalam satu paket karena kolam terpal dapat dengan mudah dipindahkan.

G.  DAPAT DIJADIKAN PELUANG USAHA SKALA MIKRO DAN MAKRO
Kolam terpal dapat dijadikan kegiatan usaha dalam skala mikro untuk meningkatkan pendapatan keluarga dengan memanfaatkan waktu luang dan mengupayakan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga (protein hewani).
Selain usaha skala mikro, kolam terpal dapat pula untuk usaha skala makro (kegiatan agribisnis) yang berorientasi pada rencana target hasil, periodisasi produk, dan kontinuitas produk untuk memenuhi permintaan pasar.

H.  HASIL LEBIH BERKUALITAS
Lele yang dihasilkan dari kolam terpal akan tampak lebih bersih dengan warna putih kebiru-biruan dan timbangannya pun seragam. Penampilan ini sangat berbeda dibandingkan dengan lele hasil kolam gali yang tampak kotor dan berwarna kehitam-hitaman.


Diposkan oleh Munawaroh,S.P.

1 komentar:

  1. thank nice infonya sangat membantu, silahkan kunjungi balik website kami http://bit.ly/2QK3RQE

    BalasHapus