Senin, 22 Januari 2018

Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Kelompok

Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Kelompok


I. Perencanaan Keuangan Kelompok


A. Ruang Lingkup
Rencana keuangan adalah alat vital yang membantu wirausahawan untuk mengelola usahanya dengan lebih efektif, mengarahkan mereka menghindari kendala-kendala yang dapat mengakibatkan kegagalan.
Manajemen keuangan adalah proses yang menyediakan informasi keuangan yang relevan kepada wirausahawan dalam format yang mudah dibaca untuk jangka waktu tertentu, memungkinkan wirausahawan mengetahui tidak hanya keadaan keuangan bisnis mereka tetapi juga alasan kinerja mereka.
Secara sederhana perencanaan merupakan usaha menetapkan kegiatan yang akan dilakukan tentang :
-     Apa yang akan dilakukan atau apa yang hendak dilakukan ?
-     Bagaimana melaksanakannya atau apa yang harus dikerjakan ?
-     Kapan melaksanakannya ?
-     Siapa yang akan melaksanakannya ?
Perencanaan Usaha merupakan dokumen tertulis yang dapat mengkomunikasikan suatu ide usaha/bisnis dengan dilandasi oleh aspek-aspek  penting yang terkait dengan kepentingan usaha.
Dengan kata lain, sebuah perencanaan keuangan merupakan bagian terpenting dari perencanaan sebuah program serta kesinambungan keuangan jangka panjangnya. Tetapi harus dipahami bahwa perencanaan ini juga adalah proses yang berjalan. Menentukan prinsip-prinsip perencanaan keuangan, dan tetap berpaut padanya akan membantu program anda bukan hanya sekarang tapi juga untuk masa yang akan datang.

B. Manfaat Perencanaan
Aspek penting dalam perencanaan usaha antara lain meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi, aspek organisasi dan sumberdaya manusia, aspek legal, aspek finansial.
Banyak orang yang menyatakan keengganannya untuk menyusun suatu rencana usaha. Berbagai alasan disampaikan, mulai dari ungkapan sulit, capek,hingga tidak mengerti bagaimana cara membuat atau menyusunnya.   Lalu, “Mengapa calon pelaku usaha (pelaku usaha) perlu bersusah payah menyusun/menulis  rencana bisnis ?”.  Tentunya seorang calon pelaku usaha (pelaku utama perikanan) perlu memperhatikan kepentingan  atau manfaat apa yang terkait dengan penyusunan rencana usaha tersebut, sehingga bisa berpikir lebih obyektif.
Manfaat perencanaan usaha antara lain adalah sebagai berikut:
1.    Dipakai sebagai alat koordinasi.
2.    Dapat memberikan “kepastian” mengenai masa depan atau membatasi “ketidakpastian”.
3.    Merupakan alat ukur terhadap prestasi yang akan dicapai dan alat pengendalian (control) jalannya kegiatan/organisasi.
4.    Meningkatkan kemampuan antisipasi terhadap perubahan.
5.    Meningkatkan produktifitas (efektifitas dan efisiensi) karena memfokuskan pada sasaran.
6.    Meningkatkan dukungan dan peran serta, karena tujuan/sasaran dapat diketahui oleh pelaksananya.
7.    Dalam proses perencanaannya, “team building” (terbentuk kerjasama) merupakan hasil sampingan yang sangat bermanfaat bagi organisasi.
Dalam kegiatan usaha perikanan baik secara berkelompok maupun kegiatan usaha yang dilakukan oleh individu, diperlukan perencanaan yang matang, mengingat kegiatan usaha ini memiliki risiko tersendiri, terutama yang berhubungan dengan kondisi alam (iklim/musim), keterampilan sumberdaya manusia, teknologi maupun modal usaha.

C. Fungsi (Kegunaan) Perencanaan Usaha
Sebuah perencanaan usaha memiliki fungsi yang sangat  mendukung keberhasilan usaha. Fungsi tersebut meliputi :
1.    Mendorong calon pelaku bisnis untuk berpikir mengenai “apa yang akan dikerjakan” :
·         Menggunakan pandangan yang obyektif
·         Bersikap kritis
·         Tidak emosional
2.    Dapat digunakan untuk menilai keragaan aktual usaha (bisnis) pada jangka waktu tertentu,
3.    Merupakan dokumen yang dapat dinilai oleh pemberi kredit (calon investor) untuk menilai bisnis baru maupun mengembangkan bisnis yang sedang dikerjakan.
Suatu program imunisasi akan mencapai tujuannya bila mendapat dukungan yang memadai dan mapan. Perencanaan keuangan adalah proses yang berkesinambungan yang memungkinkan pengelolaan keuangan program anda dengan:
1.    Mengidentifikasi kebutuhan biaya dan sumberdaya dari program anda,
2.    Menunjukkan jeda antara biaya dan jumlah dana yang anda harapkan akan diperoleh  untuk program anda,
3.    Membuka resiko-resiko yang mungkin ada terhadap pendanaan program mendatang,
4.    Menggarisbawahi ketidak-efisienan program; dan
5.    Mengembangkan strategi-strategi untuk mengatasi jeda pendanaan, mengurangi resiko pendanaan dan mengatasi ketidak-efisienan program.


II. Dasar-Dasar Pengelolaan Keuangan Kelompok

Bentuk umum informasi keuangan suatu lembaga/institusi/kelompok adalah seperangkat laporan keuangan, terutama yang terdiri atas: laporan posisi keuangan (neraca), laporan rugi-laba (laporan aktivitas), laporan perubahan modal, dan laporan arus kas, termasuk catatan penjelasan laporan keuangan yang diperlukan.
A.   Laporan Neraca/Neraca Keuangan (balance sheet)
Laporan neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan sesaat perusahaan, memperkirakan nilainya pada waktu tertentu. Neraca dibentuk dari persamaan dasar akuntansi : aktiva = Kewajiban + Equitas pemilik.
1.    Aktiva: merupakan assets/harta produktif yang dikelola. Perolehan assets tersebut dapat bersumber dari hutang atau pun modal sendiri sebagai aktiva bersih organisasi/entitas. Assets biasanya dibedakan dalam kelompok Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap yang didasarkan pada masa pemanfaatannya atau sifat likuiditasnya.
Aktiva lancar (current assets) adalah harta seperti kas dan jenis lain yang dapat diubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau dalam daur usaha normal perusahaan
Aktiva tetap (fixed assets) yaitu harta yang diperoleh untuk pemakaian jangka panjang dalam perusahaan.
2.    Kewajiban: memuat pengakuan klaim pihak lain atas jumlah tertentu yang akan dibayarkan pada masa nanti, baik kepada perorangan maupun lembaga lain. Biasanya dibedakan menurut masa pengakuan jangka pendek dan jangka panjang (lebih dari 1 tahun). Dengan kata lain, pada elemen kewajiban ini memuat akun-akun yang menyatakan jumlah kewajiban organisasi untuk membayar kepada pihak lain.
3.    Aktiva Bersih (Modal): Mengandung pengertian yang dengan equitas pemilik, yaituHak yang Tersisa atas aktiva /harta /assets organisasi setelah dikurangi sejumlah kewajiban pada pihak lain. Dalam persamaan matematis dapat dinyatakan demikian : Equitas pemilik = Aktiva – Kewajiban)
Pada laporan keuangan organisasi nirlaba, equitas pemilik memakai terminology Aktiva Bersih dengan makna yang sama. Namun lebih dibedakan menjadi Aktiva Bersih Terikat dan Aktiva Bersih Tidak Terikat. Pemisahan ini bertujuan untuk menunjukkan sifat pembatasan hak untuk pemakaian/ pemanfaatan dana aktiva bersih (modal) yang ada.


CONTOH NERACA

USAHA BUDIDAYA IKAN MILIK ………………………
NERACA
Periode yang berakhir tanggal ... bulan ... tahun ...

Aktiva
Passiva
Kas
Piutang Dagang
Persediaan Bahan Utama
Persediaan Bahan Pendukung
Perlengkapan
Peralatan Usaha
10.000.000
5.000.000
8.000.000
500.000
5.500.000
1.000.000
Hutang




Modal
12.000.000




18.000.000
Total Aktiva
30.000.000
Total Pasiva
30.000.000

B.   Laporan Laba/Rugi (Laporan Aktivitas),
Laporan laba-rugi (income statement) adalah laporan keuangan yang menggambarkan kegiatan suatu usaha dalam satu periode operasi, yang membandingkan pengeluaran terhadap pendapatan untuk menunjukkan laba bersih atau rugi bersihnya. Laporan laba-rugi dapat pula didefinisikan sebagai laporan mengenai semua elemen pendapatan dan elemen beban (biaya) yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Akun-akun pendapatan dan beban tersebut merupakan aktivitas real yang telah terjadi dalam satu periode pelaporan. Sehingga perlu diperbandingkan antara aktivitas yang menyebabkan adanya penerimaan (tambahan kekayaan), dengan aktivitas yang menimbulkan pengeluaran (pengurangan kekayaan). Hasil pembandingan tersebut dapat berupa selisih positif (laba) yang berarti penambahan aktiva bersih organisasi (modal bertambah), dapat pula selisih negatif (rugi) yang berarti terjadi penurunan/ pengurangan atas jumlah aktiva bersih.

CONTOH LAPORAN LABA/RUGI
USAHA BUDIDAYA IKAN MILIK ………………………
Laporan Laba/Rugi (Hasil Usaha)
Periode yang berakhir tanggal ... bulan ... tahun ...
Penjualan                                                                                   xxx
Harga pokok Penjualan:
          Persediaan awal                                              xxx
          Pembelian                                                      xxx +
          Tersedia untuk dijual                                        xxx
          Persediaan akhir                                              xxx  -
          Harga pokok penjualan                                                       xxx  -
Laba Kotor                                                                                 xxx
Beban Usaha                                                                              xxx  -
Laba Operasi                                                                              xxx
Biaya Bunga                                                                                xxx  -
Laba/Rugi Bersih                                                                          xxx


CONTOH LAPORAN LABA/RUGI
USAHA BUDIDAYA IKAN MILIK ………………………
Laporan Hasil Usaha
Periode yang berakhir tanggal ... bulan ... tahun ...
Penjualan                                                                                   xxx
Pemakaian bahan utama               xxx
                   Tenaga kerja langsung                  xxx
                    Overhead                                   xxx +
          Tersedia untuk dijual                                        xxx
          Persediaan awal barang jadi                              xxx +
                                                                             xxx
Persediaan akhir barang jadi                              xxx  -
          Harga pokok penjualan                                                       xxx  -
Laba Kotor                                                                                 xxx
Beban Usaha                                                                              xxx  -
Laba Operasi                                                                              xxx
Biaya bunga                                                                                xxx  -
Laba/Rugi Bersih                                                                          xxx

C.   Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (statement of cash flow) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan perubahan modal kerja sejak awal tahun dengan cara menguraikan sumber dan penggunaan dananya. Secara sederhana laporan ini dapat diartikan sebagai informasi tentang dari mana sumber kas diperoleh dan untuk apa (kemana) kas tersebut dipergunakan. Artinya laporan ini memuat ikhtisar arus kas masuk dan arus kas keluar, dimana aliran tersebut dibagi/dirinci ke dalam 3 kelompok aktivitas dalam organisasi, yaitu:
1.    Kegiatan Operasi; mencakup arus kas masuk dari penjualan barang dagangan, penerimaan piutang, penerimaan hutang dari pihak lain, dan sebagainya, serta arus kas keluar untuk kebutuhan pokok operasional pokok (seperti pembelian barang produksi, perlengkapan operasioanl), pemberian  piutang/kredit kepada nasabah, dan sebagainya.
2.    Kegiatan Investasi; mencakup perolehan dan penjualan aktiva tetap yang berkenaan dengan fasilitas poduksi/operasional.
3.    Kegiatan Pendanaan (Keuangan); mencakup arus kas masuk atas pengadaan sumber daya dari pemilik, donatur, serta kreditor, dan arus kas keluar untuk pengembalian jumlah dana yang dipinjam. Dengan semua kegiatan yang melibatkan pemilik dengan kreditor yang berpengaruh pada kas, seperti penyetoran dan modal, penarikan modal (prive), penarikan pinjaman/hutang kepada bank serta pelunasannya.


CONTOH LAPORAN ARUS KAS
USAHA BUDIDAYA IKAN MILIK ………………………
Laporan Arus Kas
Periode yang berakhir tanggal ... bulan ... tahun ...

AKTIVITAS OPERASI
Laba bersih                                                                       xxx
Kenaikan utang                                               xxx
Kenaikan piutang                                            (xxx)  +

xxx  -
Kas bersih dari aktivitas operasi                                                           xxx

AKTIVITAS INVESTASI
Penjualan aktiva tetap (tanah)                           xxx
Pembelian peralatan                                        (xxx) +
Kas bersih dari aktivitas investasi                                            xxx

AKTIVITAS PEMBIAYAAN
Kenaikan modal disetor                                    xxx
Pengembalian pinjaman                                    (xxx)
Penarikan hutang/pinjaman                               xxx
Pelunasan hutang/pinjaman                               (xxx)  +
Kas bersih dari aktivitas pembiayaan                                      (xxx)

Kenaikan bersih kas                                                            xxx
Kas awal periode                                                                xxx  +
Kas akhir periode                                                               xxx

D.   Catatan atas Laporan Keuangan
Dalam catatan atas laporan keuangan selain memuat penegasan mengenai berbagai kebijakan akuntansi yang dianut untuk penyusunan laporan keuangan organisasi, juga memberikan uraian lebih rinci atas akun-akun tertentu dalam laporan keuangan diatas. Penjelasan ini dianggap penting guna membantu pembaca untuk menginterpretasikan informasi pada laporan keuangan. Dengan kata lain hal ini membantu dalam proses pengambilan keputusan pihak-pihak yang berkepentingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar